15 Keistimewaan Bahasa Manusia (Sosiolinguistik)

Di bawah ini kita akan lihat bagaimana kelebihan atau keistimewaan bahasa sebagai alat komunikasi manusia dibandingkan dg alat-alat komunikasi yg ada pd dunia hewan. Pembicaraan diangkat dari Akmaijan 1979.

Setidaknya ada tiga pakar yg tertarik pd masalah ini. yaitu Hockett, Mc Neill, dan Chomsky. Bila disarikan dari Hockett dan Mc Neill setidaknya ada 16 butir ciri khusus yg membedakan sistem komunikasi bahasa dari sistem komunikasi makhluk lainnya Keenam belas ciri itu adalah sebagai berikut:

1. Bahasa itu menggunakan jalur vokal auditif

Banyak hewan, termasuk jengkrik, katak, dan burung, yg sistem komunikasinya dapat didengar. Namun, tidak semuanya merupakan bunyi vokal. Katak, burung, dan orang utan ini juga mempunyai jalur vokal auditif ini, seperti yg dimiliki manusia Tetapi sistem komunikasinya itu tidak mempunyai 15 ciri lainnya yg dimiliki manusia

2. Bahasa dpt tersiar ke sgala arah; ttpi pnerimaannya terarah

Mksudnya, bunyi bahasa yg diucapkan dpt didengar di semua arah krn suara atau bunyi bahasa itu merambat mlalui udara; tetapi penerima atau pendengar dapat mengetahui dg tepat dari mana  arah bunyi bahasa itu dtang.

3. Lambang bahasa yg berupa bunyi itu cepat hilang setelah diucapkan.

Hal ini berbeda dg tanda atau lambang lain, seperti bekas tapak kaki hewan, dan patung kepahlawanan yg dapat bertahan lama. Oleh  krn ciri cepat hilangnya mka sejak dulu org brusaha mlestarikan lambang bunyi bhasa ini dlm bntuk tulisan. Pd zaman; modem kini bunyi bhsa itu sdah dpt direkam dg pralatan elektronik, & sewaktu-waktu dpt dperdengarkan kmbali.

4. Partisipan dlm komunikasi bhasa dpt sling brkomunikasi (interchangeability)

Artinya, sorang pnutur bsa mnjdi sorang pngirim lambang & dapat juga mnjadi penerima lambang itu. Dalam dunia hewan, ada jenis jengkrik yg hanya jantannya yg dapat mengeluarkan bunyi, ttapi baik jantan maupun betina dpat mndengar & mengerti.

5. Lambang bahasa itudapat menjadi umpan balik yg lengkap

Artnya, pengirim lambang atau penutur dpt mndengar sendiri lambang bhsa itu. Pdhal dalam beberapa macam komunikasi kinetik (gerakan) dan visual (penglihatan) seperti dalam tarian lebah, si pengirim informasi tidak dapat melihat bagian-bagian penting dan tariannya.

6. Komunikasi bahasa mempunyai spesialisasi

Maksudnya, manusia dapat berbicara tanpa harus mengeluarkan gerakan-gerakan fisik yg mendukung proses komunikasi itu. Manusia dapat berbicara sambil mengenakan pekerjaan lain yg tidak berhubungan dg topik pembicaraan. Pdhal komunikasi lebah dengafr tanannya memaksa si lebah secara fisik terlibat dalam tarian itu. Komunikasi manusia tidak memerlukan kekuatan fisik yg besar tetapi dapat memberi efek yg sngat bsar.

7. Lambang-lambang bunyi dalam komunikasi bahasa adalah bermakna atau merujuk pd hal-hal tertentu

Umpamanya kata kuda mengacu pd sejenis hewan berkaki empat yg biasa dikendarai. Kalimat Dika menendang bola mempunyai makna seseorang yg bernama Dika melakukan perbuatan atau tindakan yaitu menendang bola. Begitu juga dg lambang-lambang lain.

8. Hubungan antara lambang bahasa dg maknanya bukan ditentukan oleh adanya suatu ikatan antara keduanya; tetapi ditentukan oleh suatu persetujuan atau konvensi di antara para penutur suatu bahasa

Jadi hubungan antara lambang bunyi [kuda] dg maknanya, yaitu ‘sejenis binatang berkaki empat yg biasa dikendarai’ bersifat arbitrer, semaunya. Pdhal pd alat komunikasi lebah yg berupa tarian ada hubungan antara besar kecilnya sudut gerakan tari itu dg sudut arah ke sumber makanan dari sarang lebah dg gans antara sarang dg matahari.

9. Bhasa sbg alat komunikasi manusia dpt dipisahkan mnjadi unit satuan-satuan, yakni, kalimat, kata, morfem, & fonem

Pdhal alat komunikasi makhluk lain merupakan satu kesatuan yg tidak dpt dipisah-pisahkan.

10. Rujukan atau yg sedang dibicarakan dalam bahasa tidak harus selalu ada pd tmp dan waktu kini

Kita dpat menggunakan bahasa utk ssuatu yg telah lalu, yang akan datang atau berada di tmp yang jauh. Bahkan juga yg hanya ada dalam khayalan. Komunikasi makhluk lain spt tarian lebah, atau teriakan orang utan hanya merujuk pd yg ada di tempat dan waktu tertentu.

11. Bahasa bersifat terbuka

Artinya, lambang-lambang ujaran baru dapat dibuat sesuai dg keperluan manusia. Pdhal teriakan simpanse itu bersifat tertutup. Apa yg diteriakkan simpanse itu sudah tertentu, sebagaimana yg diwarisinya, tidak bisa ditambah lagi. Jadi, bersifat tertutup.

12. Kepandaian dan kemahiran untuk menguasai aturan-aturan dan kebiasaan-kebiasaan berbahasa manusia diperoleh dari belajar, bukan melalui gen-gen yg dibawa sejak lahir

Berbeda dg alat komunikasi hewan, seperti burung, simpanse, dan lumba-lumba, yg dibawa sejak lahir.

13. Sehubungan dg ciri (12) di atas, maka bahasa itu dapat dipelajari

Artinya, seseorang yg dilahirkan dan dibesarkan, misalnya, dalam bahasa A dapat mempelajari bahasa lain, yg bukan bahasa lingkungannya.

14. Bahasa dapat digunakan untuk menyatakan yg benar dan yg tidak benar, atau juga yg tidak bermakna secara logika

Misalnya kita dapat mengatakan, “Pnduduk Jakarta dewasa ini jumlahnya ada 1 juta orng”, atau yg tdk bnar hnya dpt dlkukan dlm kmunikasi bhsa, pd kmunikasi hewan hmpir tdk dtemukan. Dg kta lain, alat komunikasi mnusia dpt digunakan utk berdusta, sdngkan alat komunikasi hewan tdk dpat.

15. Bahasa memiliki dua subsistem

yaitu subsistem bunyi dan subsistem  makna, yg memungkinkan bahasa itu memiliki keekonomisan fungsi. Keekonomisan fungsi ini terjadi karena bermacam-macam unit bunyi yg fungsional bisa dikelompokkan dan dikelompokkan lagi ke dalam unit-unit yg berarti. Umpamanya, fonem-fonem /i/, /a/, /t/, dan /k/1 dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam unit yg mempunyai arti, seperti, /kita/, /kiat/, /kati/, /kait/,dan /ikat/. Ciri seperti ini tidak ada pd alat komunikasi hewan: gonggongan anjing, atau teriakan simpanse, adalah satu kesatuan yg tidak dapat dianalisis dan digabung-gabungkan.

16. Bhsa itu dpt kita gunakan utk mmbicarakan bhasa itu sendiri

Alat komunikasi dr hewan tak ada yg dpt digunakan utk membicarakan alat komunikasi hewan itu sendiri.

Sumber: Buku Sosiolinguistik (Perkenalan Awal) Karya: Abdul Chaer dan Leonie Agustina.

Share this post