Fungsi Style (Gaya Bahasa) dan Tujuan Stilistika
A. Fungsi Style ‘Gaya Bahasa’
Gaya bahasa tidak berbeda seperti aroma di dlm makanan yg berfungsi utk meningkatkan terhadap selera. Gaya bahasa merupakan bentuk retorika, yakni penggunaan kata-kata dlm berbicara & menulis utk mempengaruhi pembaca atau pendengar (Tarigan, 1986: 5). Jadi, gaya bahasa berfungsi sebagai alat utk meyakinkan atau mempengaruhi pembaca atau pendengar. Gaya bahasa juga berkaitan dg situasi & suasana karangan. Artinya, gaya bahasa menciptakan suasana hati tertentu, misalnya, kesan baik atau buruk, senang, tidak enak, yg diterima karena pelukisan tempat, peristiwa, & kedaaan tertentu (Ahmadi dlm Aminuddin (Ed.), 1990: 169).
Dg demikian, dapat dikemukakan bahwa fungsi gaya bahasa dlm karya sastra adalah sebagai alat utk:
(1) meninggikan selera, artinya, dapat meningkatkan minat pembaca/ pendengar utk mengikuti apa yg disampaikan pengarang/ pembicara;
(2) mempengaruhi atau meyakinkan pembaca atau pendengar, artinya dapat membuat pembaca semakin yakin & mantap terhadap apa yg disampaikan pengarang/ pembicara;
(3) menciptakan keadaan perasaan hati tertentu, artinya dapat membawa pembaca hanyut dlm suasana hati tertentu, seperti kesan baik atau buruk, perasaan senang atau tidak senang, benci, & sebagainya setelah menangkap apa yg dikemukakan pengarang;
(4) memperkuat efek terhadap gagasan, yakni dapat membuat pembaca terkesan oleh gagasan yg disampaikan pengarang dlm karyanya.
B. Tujuan Stilistika
Stilistika, bahkan yg mengikuti jalur-jalur bahasa secara ketat sekali pun pd akhirnya harus dilandasi oleh pranata yg dikembangkan oleh para pakar sastra (Widdowson, 1979: 1). Oleh karena itu, kajian stilistika ini akan beranjak menuju pengkajian sastra berdasarkan jalur bahasa, namun tetap difokuskan pd kritik sastra.
Dlm kedudukannya sebagai teori & pendekatan penelitian karya sastra yg berorientasi linguistik (dg parameter linguistik), stilistika mempunyai tujuan sebagai berikut.
Pertama, stilistika utk menghubungkan perhatian kritikus sastra dlm apresiasi estetik dg perhatian linguis dlm deskripsi linguistik, seperti yg dikemukakan oleh Leech & Short (1984:13).
Kedua, stilistika utk menelaah bagaimana unsur-unsur bahasa ditempatkan dlm menghasilkan pesan-pesan aktual lewat pola-pola yg digunakan dlm sebuah karya sastra (Widdowson, 1979: 202).
Ketiga, stilistika utk menghubungkan intuisi-intuisi tentang makna-makna dg pola-pola bahasa dlm teks (sastra) yg dianalisis. Carter (1982:
5) menyatakan bahwa pembaca sastra terutama terlibat dlm sebuah respon interpretatif yg mengacu kepd bahasa yg telah diketahuinya. Artinya, secara intuitif orang merasakan bahwa apa yg dibaca termasuk aneh dlm pengungkapannya &/ atau terdengar harmonis. Intuisi & impresi demikian pd dasarnya merupakan respon terhadap bahasa. Utk menerangkan & memperkokoh intuisi tersebut, diperlukan bukti-bukti yg diperoleh berdasarkan metode yg dapat memberikan kepastian utk mengungkapkan intuisi pertama tadi secara lebih eksplisit & bermakna.
Keempat, stilistika utk menuntun pemahaman yg lebih baik terhadap makna yg dikemukakan pengarang dlm karyanya & memberikan apresiasi yg lebih terhadap kemampuan bersastra pengarangnya (Brooke, 1970: 131).
Kelima, stilistika utk menemukan prinsip-prinsip artistik yg mendasari pemilihan bahasa seorang pengarang. Sebab, setiap penulis memiliki kualitas individual masing-masing (Leech & Short, 1984: 74).
Keenam, kajian stilistika akan menemukan kiat pengarang dlm memanfaatkan kemungkinan yg tersedia dlm bahasa sebagai sarana pengungkapan makna & efek estetik bahasa (Sudjiman, 1995: v-vi).
Jadi, pd dasarnya, tujuan kajian stilistika adalah utk: (1) merespon teks yg dianalisis sebagai sebuah karya sastra, & (2) mengobservasi bahasa karya sastra tersebut. Spitzer (dlm Leech & Short, 1984: 13) menggambarkan kedua kemampuan tersebut sebagai lingkaran siklus (cycle) yg saling mengisi, dlm bagan berikut.
Bagan tersebut menjelaskan bahwa tujuan kajian Stilistika berada pd dua sisi, yaitu pertama mencari fungsi estetik karya sastra & kedua mencari bukti-bukti linguistik. Dlm proses mencari fungsi estetik, proses kajian statistika berkisar pd apresiasi sastra. Adapun proses kajian linguistik berkisar pd deskripsi segi-segi linguistik yg ada dlm karya sastra. Dlm hal ini, baik tahap deskripsi linguistik maupun tahap apresiasi sastra merupakan suatu kesatuan proses yg saling mendukung & bersifat siklus (dg siklus A & B).
Berpijak pd pan&gan tersebut, kajian stilistika karya sastra dapat dilakukan dg mengacu pd pendekatan model Abrams dlm analisis karya sastra dg tahap-tahp sebagai berikut. Pertama, analisis stilistika karya sastra berupa pemberdayaan segenap potensi bahasa karya sastra melalui eksploitasi & manipulasi bentuk & satuan kebahasaan sebagai tanda linguistik (faktor objektif). Kedua, analisis makna stilistika karya sastra sebagai media ekspresi sastrawan dg memperhatikan latar belakang sosiohistoris Tohari sebagai pengarang (faktor ekspresif) & kondisi sosial budaya masyarakat ketika karya sastra itu lahir / diciptakan olh sastrawan (faktor mimetik) brdsarkan resepsi pembca (fktor pragmtik).
Dlm aplikasinya, kajian stilistika karya sastra ditinjau dari kompleksitasnya terbagi menjadi dua macam. Pertama, kajian stilistika karya sastra yg difokuskan pd pemberdayaan segenap potensi bahasa melalui eksploitasi & manipluasi bahasa sebagai tanda-tanda linguistik semata. Tanda-tanda linguistik itu meliputi keunikan & kekhasan bunyi bahasa, diksi, kalimat, wacana, bahasa figuratif, & citraan.
Kedua, kajian stilistika yg secara lengkap mengkaji pemanfataan berbagai bentuk kebahasaan yg sengaja diciptakan oleh sastrawan dlm karya sastra sebagai media ekspresi gagasannya. Pd jenis kedua ini, selain dikaji fenomena kabahasaan dlm karya sastra sebagai tanda-tanda linguistik juga dikaji & diinterpretasikan gagasan atau makna apa yg sekiranya ingin dikemukakan sastrawan melalui stilistika sebagai sarana sastra dlm karyanya.
Sumber: Buku Stilistika (Teori, Metode dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa) Karya Ali Imron Al-Ma'ruf
0 Response to "Fungsi Style (Gaya Bahasa) dan Tujuan Stilistika"
Post a Comment